PANGKALPINANG, infoupdate.co – Pemerintah Kota Pangkalpinang menggelar acara Coffee Morning bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Balai Besar Betason, Kantor Wali Kota Pangkalpinang, pada Selasa (22/04/2025). Dalam kesempatan ini, Pj Wali Kota Pangkalpinang, M. Unu Ibnudin menjelaskan, pihaknya memaparkan kondisi keuangan daerah serta langkah strategis yang tengah ditempuh untuk mengantisipasi defisit anggaran tahun ini.
Unu mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pengolahan data keuangan, meski telah dilakukan efisiensi serta optimalisasi pendapatan daerah, Pangkalpinang masih menghadapi defisit anggaran sebesar Rp8 miliar.
“Sudah kami maksimalkan dari pendapatan dan pengurangan kegiatan, tapi ternyata masih minus 8 miliar. Ini menjadi PR besar bagi kita,” ujarnya.
Untuk menutupi kekurangan tersebut, Pemkot saat ini tengah mengupayakan bantuan hibah dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat, dengan target minimal sebesar Rp10 miliar. Jika upaya ini berhasil, defisit diperkirakan bisa ditekan.
“Saya sudah minta bantuan dan doa dari seluruh kepala dinas dan OPD. Mudah-mudahan apa yang kami upayakan ke pusat dan provinsi membuahkan hasil,” tambahnya.
Unu juga mengungkapkan, dari informasi Sekretaris Daerah maupun pihak Bakeuda, bahwa ada potensi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui inovasi dan kreativitas yang bisa menjadi solusi alternatif. Dengan demikian, terdapat dua strategi utama dalam menanggulangi defisit, yaitupeningkatan PAD dan dukungan dana hibah dari pemerintah di atasnya.
Menanggapi pembahasan mengenai efisiensi belanja, Unu menegaskan bahwa belanja pegawai tetap menjadi prioritas untuk dipertahankan.
“Saya tegaskan, hak-hak pegawai tidak boleh dipotong. Kita harus tetap menjaga kesejahteraan pegawai sambil mencari solusi terbaik untuk masalah anggaran ini,” tegasnya.
Unu menutup dengan harapan bahwa hingga akhir tahun, kondisi fiskal Pangkalpinang bisa tetap terkendali, baik melalui bantuan dari pemerintah pusat atau provinsi, maupun melalui upaya peningkatan pendapatan daerah secara mandiri. (aka)