BANDUNG, infoupdate.co –– Sekelompok mahasiswi Universitas Padjadjaran (Unpad) mengembangkan inovasi ramah lingkungan berupa PadPals, kantong biodegradable berbahan dasar singkong yang didesain khusus untuk membuang pembalut sekali pakai.
Ide ini berangkat dari keresahan terhadap sampah pembalut yang membutuhkan waktu 500–800 tahun untuk terdegradasi karena mengandung plastik seperti polietilen, polipropilen, super absorbent polymer (SAP), serta material sintetis lainnya. Kehadiran PadPals diharapkan dapat menjadi solusi sederhana namun berdampak besar dalam mengurangi timbulan sampah menstruasi.
“Selama ini, masyarakat masih terbiasa menggunakan kantong kresek hitam untuk membuang pembalut. Padahal, cara itu tidak ramah lingkungan. PadPals kami hadirkan dengan keunggulan tambahan berupa konsorsium mikroba khusus yang dapat mempercepat proses penguraian pembalut sekali pakai,” ungkap kayyisah, salah satu anggota tim.
PadPals tidak hanya ramah lingkungan karena berbahan dasar singkong, tetapi juga dilengkapi bubuk konsorsium mikroba yang mempercepat penguraian plastik seperti polietilen, polipropilen, serta super absorbent polymer (SAP) yang biasanya membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai. Inovasi ini menghadirkan pendekatan baru dalam mengatasi persoalan sampah pembalut di Indonesia.
Inovasi ini dikembangkan oleh Kayyisah Amani (Biologi 2024), Felisya Ataya (Biologi 2024), Karina Deswita (Kimia 2024), serta Tasnim Mumtaza (Teknologi Pangan 2023) dengan bimbingan dosen pendamping Asri Peni Wulandari, Ph.D.
Menurut data, terdapat sekitar 67 juta perempuan usia subur di Indonesia yang setiap bulannya menggunakan lebih dari 1,4 miliar pembalut sekali pakai. Angka tersebut menggambarkan betapa besar tantangan sampah menstruasi yang harus dihadapi.
Melalui PadPals, tim berharap masyarakat memiliki alternatif baru yang lebih ramah lingkungan, sekaligus mendorong lahirnya kesadaran kolektif bahwa pengelolaan sampah menstruasi adalah bagian penting dari gaya hidup berkelanjutan.
“Harapannya, PadPals tak berhenti sekadar menjadi sebuah produk, melainkan tumbuh sebagai gerakan bersama untuk mengubah cara pandang kita terhadap limbah menstruasi. Mungkin terlihat sederhana, namun dari langkah kecil inilah kami berharap lahir dampak besar bagi bumi. Sebuah awal kecil yang menyimpan harapan besar bagi masa depan yang lebih lestari.” Pungkas tim PadPals.(ril)