Bangka TengahDaerahPendidikan

Kerja Sama Internasional antara UNMUH Babel, UMS, EAR, & TCI Membuka Kolaborasi Riset Satwa

×

Kerja Sama Internasional antara UNMUH Babel, UMS, EAR, & TCI Membuka Kolaborasi Riset Satwa

Sebarkan artikel ini
Foto Ist: Dokumentasi UNMUH Babel

BANGKA TENGAH, infoupdate.co – Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (UNMUH Babel) membuat catatan penting terkait kerja sama internasional, Senin (24/03/25). Bertempat di ruang Rapat gedung Rektorat, UNMUH Babel menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama Universiti Malaysia Sabah (UMS), Endemic Animal Research (EAR), dan Tarsius Center Indonesia (TCI), seperti dilansir https://unmuhbabel.ac.id.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Dekan Fakultas Teknik dan Sains (FTS), Ir. Ilpandari, S.T., M.T., Kepala LPPMPP, Nurjanah, M.Pd., Ketua Program Studi KSDA Sujadi Priyansyah, S.Hut. M.Sc., dosen-dosen KSDA termasuk di antaranya Randi Syafutra, M,Si. dan Kepala KUIK Haiyudi, M.Ed.

“Kami ucapkan selamat datang di bumi Serumpun Sebalai. Semoga ke depannya kita dapat fokus pada kerjasama ini dan mewujudkan harapan besar bagi kedua universitas, UMS dan UNMUH Babel,” ucap Ilpandari dalam sambutannya.

Dari UMS turut hadir, Prof. Madya Dr. Jaya Seelan Sathiya Seelan dan Dr. Priscillia Miard dari Institute for Tropical Biology and Conservation, serta Nenny Babo dari EAR dan Budi Setiawan dari TCI. Mereka bersama-sama menggarisbawahi pentingnya kolaborasi ini dalam mengembangkan riset terkait tarsius, primata kecil yang dikenal sebagai spesies endemic di Babel, dan mamalia nokturnal lainnya.

Dr. Priscillia Miard menjelaskan, “Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam studi mengenai tarsius dan mamalia nokturnal, dengan fokus pada penelitian perilaku, ekologi, serta aspek biologis lainnya yang berkaitan dengan kehidupan malam mereka.”

Budi Setiawan, perwakilan dari TCI, mengungkapkan visi besar dari kolaborasi ini, “Kolaborasi bersama ini memungkinkan kita untuk melakukan intervensi besar, dan mimpi besarnya adalah menjadikan Bangka Belitung sebagai tuan rumah konferensi hewan primata yang dapat dikombinasikan dengan pariwisata, menjadikannya langkah strategis untuk ke depannya.”

Penelitian ini tidak hanya relevan bagi dunia akademik, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap konservasi satwa liar dan pengembangan potensi pariwisata alam di Bangka Belitung.

Salah satu tujuan utama kerjasama ini adalah penelitian lebih mendalam mengenai Cephalopachus Bancanus, atau yang lebih dikenal dengan Mentilin, yang merupakan salah satu spesies endemik khas Pulau Bangka Belitung. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan penelitian yang dilakukan akan memperkaya pengetahuan tentang primata tersebut, serta membuka potensi besar dalam sektor konservasi dan ekowisata.

Harapan utama dari kerja sama ini adalah agar UNMUH Babel, bersama dengan UMS, EAR, dan TCI, dapat membangun pusat penelitian terkemuka di bidang hewan primata dan menjadikan Unmuh Babel sebagai bank data utama dalam penelitian khususnya Cephalopachus Bancanus. Selain itu, kerja sama ini diharapkan dapat berjalan jangka panjang, saling menguntungkan, dan membuka peluang bagi Babel untuk menjadi pusat penelitian dan destinasi ekowisata yang diakui dunia internasional. (ril/unmuh babel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *