PANGKALPINANG, infoupdate.co — Sabtu pagi, 2 Agustus 2025 Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel) melaksanakan pengajian rutin sebagai agenda mingguan, bertempat di Gedung Kamaruddin, yang kali ini menghadirkan narasumber langsung dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Pukul 09.30 WIB acara dimulai dengan peserta dari kalangan dosen, tendik, serta guru SD STKIP dan SMA Muhammadiyah Pangkalpinang. Rektor Unmuh Babel, Ir. Fadillah Sabri, S.T., M.Eng., IPM., langsung memandu jalannya acara dan memperkenalkan narasumber, Dr. Paryanto, S.Ag., MIP., selaku Wakil Ketua III Biro Pengembangan Organisasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Rektor menceritakan kembali momen perkenalannya dengan Dr. Paryanto. “Hari ini kita menghadirkan Pak Paryanto. Saya mengenal beliau tahun 2009 pada saat kegiatan Darpimnas (Darul Arqom Pimpinan Nasional) yang dilakukan di Kaliurang, Yogyakarta. Sekarang beliau bekerja di Biro Pengembangan Organisasi PP Muhammadiyah,” ungkapnya.
Dr. Paryanto mengangkat nilai-nilai penting dari Al-Qur’an sebagai bahan refleksi bersama. Ia menukil ayat dari Surah Fatir ayat 32, yang berbunyi: “Lalu, di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan, dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Itulah (dianugerahkannya kitab suci adalah) karunia yang besar.”
Melalui ayat ini, ia mengajak seluruh peserta untuk merenung dan menilai diri masing-masing. “Manusia, sebagaimana dijelaskan dalam ayat tersebut, terbagi dalam tiga kelompok. Pertama, mereka yang menzalimi diri sendiri, yakni ketika amal baiknya lebih sedikit dibandingkan dosanya. Kedua, yang pertengahan, antara amal baik dan dosanya seimbang. Ketiga, mereka yang kebaikannya jauh melampaui dosa yang dilakukan,” jelasnya.
sebelumnya Dr. Paryanto telah mendistribusikan kuesioner kepada para dosen dan tenaga kependidikan, dan hasil dari kuesioner tersebut digunakan sebagai gambaran nyata mengenai pengelolaan dan budaya kerja di lingkungan Unmuh Babel.
Menanggapi salah satu temuan dari kuesioner tersebut, Dr. Paryanto menekankan pentingnya membangun budaya kerja yang selaras dengan nilai-nilai institusi.
“Budaya kerja di sini harus mengacu pada nilai-nilai dasar institusi, yakni Keislaman, Keindonesiaan, Kekinian, Kedisinian, dan Kemasadepanan. Ini semua menjadi inspirasi untuk terus meningkatkan kualitas kampus kita. Bangun mimpi-mimpi, dan berikan apresiasi,” ujarnya membangkitkan motivasi.
Menutup sesi pengajian, Wakil Rektor I, Dr. Pratiwi Amelia, M.Pd., B,I., menyampaikan pengumuman penting terkait penyesuaian waktu kerja. “Mulai 4 Agustus 2025, akan diberlakukan sistem kerja lima hari, yakni Senin hingga Jumat. Ketentuan lainnya mengacu pada SK Rektor,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa kebijakan ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh dosen dan tendik, agar waktu bersama keluarga semakin berkualitas dan produktivitas kerja dapat meningkat. (unmuhbabel)