Akhir pekan lalu, 10–11 Mei 2025, Pantai Sore Biru di Merawang jadi saksi keseruan dan kehangatan Makrab (Malam Keakraban) HIMASERDA 2024—Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumber Daya Alam Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel).
Dengan tema “From Himaserda to Nature: Pantai Lestari, Warisan Masa Depan”, acara ini bukan cuma soal kumpul-kumpul santai, tapi juga jadi ajang belajar langsung dari alam dan mempererat ikatan antarmahasiswa.
Suasana pantai yang tenang, angin laut yang sejuk, dan debur ombak jadi latar sempurna untuk dua hari penuh kegiatan edukatif dan menyenangkan. Mulai dari diskusi seputar konservasi, games seru, sampai sesi refleksi malam, semua terasa lebih berkesan karena dilakukan di alam terbuka.
Rektor Unmuh Babel, Ir. Fadillah Sabri, S.T., M.Eng., IPM., yang turut hadir, mengajak para mahasiswa untuk terus menjaga alam. Ia mengingatkan bahwa kekayaan alam seperti timah di Bangka Belitung harus dikelola dengan bijak.
“Jangan sampai anugerah jadi bencana karena keserakahan. Kita harus terus belajar dan membawa hal positif. Orang konservasi itu harus hangat dan bisa memberi dampak baik,” pesannya.
Giva Lihin, Ketua HIMASERDA, juga membagikan pandangannya tentang makna kegiatan ini.
“Makrab ini bukan sekadar senang-senang. Ini momen kita saling kenal, saling rangkul, dan memperkuat semangat untuk terus peduli pada alam. Dari keakraban, kita tumbuh jadi keluarga.”
Acara ini dipandu oleh Armadi Saputra sebagai ketua pelaksana, serta Zafira Azan selaku wakil ketua himpunan. Didampingi dosen dan juga Dekan Fakultas Teknik dan Sains Ir. Ilpandari, S.T., M.T., kegiatan makin terasa hangat dan penuh makna.
Makrab HIMASERDA 2024 jadi bukti bahwa belajar konservasi bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Dari alam, mahasiswa belajar banyak hal—tentang kebersamaan, tanggung jawab, dan pentingnya menjaga bumi sebagai rumah bersama. (net/unmuhbabel.ac.id)














