“Selama positif bagi nelayan, yaa kami mendukung penuh. Namun tentu dengan catatan kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai peraturan yang berlaku.”
Kurmawan, Kepala PPN Sungailiat
BANGKA, infoupdate.co – Upaya Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) untuk menghadirkan solusi atas permasalahan pendangkalan alur dan muara Sungai Jelitik Sungailiat Kabupaten Bangka, mendapat dukungan penuh dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat. Dukungan ini disampaikan Kepala PPN Sungailiat, Kurmawan melalui ionfoupdate.co, saat dikonfirmasi Minggu (16/02/2025).
“Selama positif bagi nelayan, yaa kami mendukung penuh. Namun tentu dengan catatan kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai peraturan yang berlaku,” ujar Kurmawan.
Dikatakan Kurmawan, sinergitas semua lini sangat penting dalam menanggulangi masalah ini. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat perlu terus dilakukan guna memastikan nantinya kegiatan ini berjalan dengan baik.
Namun Kurmawan mengingatkan bahwa jangan ada pihak-pihak yang menunggangi upaya ini untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
“Jangan sampai ada pihak-pihak yang menunggangi kondisi ini untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu,” harapnya.
Sebenarnya menurut Kurmawan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Pj Bupati dan pimpinan mereka di pusat. Namun kondisi negara saat ini yang menurut Kurmawan meyebabkan upaya mereka untuk segera mengatasi persoalan alur sungai Jelitik itu yang belum bisa dilaksanakan.
“Kondisi saat ini negara sedang berhemat sesuai Inpres nomor 1 tahun 2025. Sehingga masyarakat harus kembali bersabar. Semoga pemerintah segera mencarikan solusi jangka panjang yang permanen, khususnya bagi penanganan muara Jelitik ini,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Jum’at (14/02/2025) lalu beraudiensi dengan Pj Bupati Bangka, Isnaini, S.Tr., S.H., M.M dan jajarannya. Pertemuan ini dalam upaya mencari solusi terkait pendangkalan alur muara Sungai Jelitik (Muara Air Kantung) Sungailiat yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun.
Dalam pertemuan tersebut, Pj Bupati Bangka, Isnaini, didampingi beberapa dinas terkait. Sedangkan dari HNSI Babel dihadiri Ketua HNSI Babel, Ridwan, Tim Teknis HNSI Babel, Yudhi Irfani, Ketua HNSI Bangka Slamet Riady serta pengurus HNSI Babel lainnya. Di kesempatan ini, Tim Teknis HNSI Babel, Yudhi Irfani, memaparkan secara komprehensif masalah serta solusi dari permasalahan Muara Sungai Jelitik tersebut.
Usai pertemuan tersebut, Tim Teknis HNSI Babel, Yudhi Irfani yang didampingi Ketua HNSI Babel Ridwan dan Ketua HNSI Bangka Slamet Riady, kepada wartawan menjelaskan bahwa untuk mendapatkan solusi dari permasalahan pendangkalan alur dan muara Sungai Jelitik tersebut, haruslah dimulai dengan adanya payung hukum pengelolaan area perairan yang menjadi alur sungai dan wilayah muara tempat masuknya kapal-kapal nelayan dari laut ke Sungai Jelitik menjadi kewenangan dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) yang ada di wilayah tersebut.
“Inilah yang seyogyanya ini bisa kita dorong ke Kementerian Kelautan Perikanan (KKP). Pengelolaan pelabuhan itu sendiri adalah PPN, yang dalam hal ini perpanjangan tangan dari KKP. Salah satu core usaha PPN ini adalah terkait pelayanan kepada nelayan, dan dari ini negara mendapatkan kontribusi atau pendapatan yang cukup banyak. Artinya, kita melihat bahwa selama ini, PPN mendapatkan kontribusi dari nelayan, sementara permasalahan pendangkalan alur dan muara Sungai Jelitik yang menyusahkan para nelayan tidak bisa mereka carikan solusinya,” ujar Yudhi.
Saat ini kata Yudhi, siapapun para pihak sudah tidak mau lagi melakukan usaha atau kepentingan apa pun misalnya untuk melakukan pengerukan, selama aspek hukum terkait wilayah yang mau dioperasikan tersebut belum ditetapkan oleh pemerintah pusat.
“Inilah yang harus kita dorong, kita bantu. Bersama Pemkab Bangka dan PPN, ayo bareng-bareng kita minta kepada Menteri Kelautan Perikanan, agar ini menjadi wilayah kewenangan PPN. Nah menurut kami PPN wajib meminta kepada Menteri KP agar wilayah perairan yang kita persoalkan itu, menjadi wilayah operasional mereka. Sehingga mereka tidak hanya mengelola dermaga dan kolam pelabuhan saja, tetapi juga pada pengelolaan alur sungai dan area perairan yang menjadi jalan keluar masuk kapal nelayan ini,” papar Yudhi.
“Inilah inti yang kita sampaikan kepada Bapak Pj Bupati, bahwa dari HNSI Babel memberikan solusi jangka panjang. Selama ini kita sudah melalui banyak solusi jangka pendek, namun tidak pernah panjang. Nah kita menyampaikan solusi jangka panjangnya seperti ini, dan konsekuensinya seperti ini. Ini kalau tidak kita kerjakan sekarang, kapan lagi?” ujar Yudhi.
Memang menurut Yudhi, secara normatif tidak ada kewenangan Pemkab Bangka dalam urusan ini.
“Tapikan ini terjadi di “rumah” kita dan ada pengelolanya (PPN). Di sinilah kita harus mendorong PPN agar segera menyampaikan usulan atau permohonan kepada Pemkab, untuk bersama-sama men-support. Ini pun tidak terlepas dari supporting provinsi. Provinsi menyampaikan ke KKP. Inilah yang harus dikawal. Inikan peluang bagi PPN. Tinggal bagaimana alur ini dikondisikan sesuai dengan aturan yang berlaku. Dan jika kewenangan pengelolaan area perairan ini sudah ditetapkan KKP, maka barulah langkah atau tahapan berikutnya akan lebih mudah dilakukan,” pungkasnya.
Terkait dengan audiensi dengan Pj Bupati Bangka ini, HNSI Babel, Ridwan, menyampaikan harapannya agar persoalan di muara Sungai Jelitik bisa teratasi.
“Harapan kami selaku HNSI Babel, ada solusi untuk masalah pendangkalan alur dan muara Jelitik ini. Sudah banyak waktu yang dihabiskan untuk mencari solusinya,” ujarnya.
Menurut Ridwan, apa yang disampaikan kepada Pj Bupati Bangka dalam audiensi tersebut bisa menjadi solusi .
“Yang kita sampaikan kepada Bapak Pj Bjupati, bahwa ini bisa menjadi solusi jangka panjang, yang mempunyai legal hukum, dan memberikan kepastian dan perlindungan hukum bagi siapa saja yang nanti turut serta dalam kegiatan ini nantinya,” ujar Ridwan.
Pj Bupati Bangka Sambut Baik
Sementara itu, dalam pertemuan dengan HNSI Babel tersebut, PJ Bupati Bangka, Isnaini menyambut baik apa yang telah dipaparkan HNSI Babel. Menurut Isnaini yang juga Direktur Keuangan Setjen KPK, ini, bahwa dalam kurun waktu 32 hari ia menjadi PJ Bupati, dirinya memang telah mendapatkan informasi mengenai permasalahan di Sungai Jelitik, yang sering dikeluhkan para nelayan.
“Saya memang sudah mendengar soal muara Sungai Jelitik ini, namun belum menemukan akar masalahnya, serta solusinya,” ungkapnya.
“Dan dari pertemuan ini bisa menjadi alternatif solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah Sungai Jelitik tersebut. Namun tentu apa kita akan pelajari dan kaji apa yang disampaikan HNSI Babel ini,” pungkas Isnaini.
Untuk diketahui, pendangkalan alur muara Sungai Jelitik Siungailiat sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Pendangkalan ini disebabkan oleh sedimentasi pasir yang terbawa oleh gelombang dari aktivitas penambangan di wilayah tersebut. Hal ini mengakibatnya, lalulintas kapal dan perahu nelayan terhambat, bahkan tidak bisa melintas. Nelayan terpaksa sering kali harus menunggu air pasang untuk bisa melintas alur tersebut. (raf)














